Orgasme dan ejakulasi pada pria adalah dua hal yang berbeda, tapi sering salah pemahaman hingga disebutkan orgasme adalah puncak kenikmatan seksual wanita dan ejakulasi adalah puncak kenikmatan seksual pria.
Seperti halnya orgasme yang dialami wanita, orgasme yang dialami pria menunjukkan tanda-tanda khusus pada tubuhnya, yaitu: kenaikan yang nyata dari denyut nadinya, tekanan darahnya juga naik, pernafasannya lebih cepat, terdapat bendungan darah pada organ-organ tertentu yang akhirnya keluar ketika terjadi orgasme disertai ejakulasi.
Tahapan ejakulasi pada pria:
1. Pra Ejakulasi
Prostat akan berkonstraksi dan mengosongkan kandungan air maninya ke dalam saluran air kencing. Sebelum air mani memancar keluar, didahului keluarnya beberapa tetes cairan bening yang berguna untuk melumasi ureter dan melicinkan jalan untuk keluarnya air mani. Cairan ini bukan air mani, akan tetapi mengandung sperma yang jika masuk ke dalam vagina akan dapat menyebabkan wanita hamil.
2. Ejakulasi
Air mani terdorong untuk mengalir sepanjang ureter dan akhirnya memancar keluar melalui lubang pineal yang terdapat pada kepala penis. Ejakulasi menyebabkan tubuh kehilangan banyak energi, menjadi lelah, mata terasa berat hingga mengantuk dan ingin segera tidur.
3. Masa Resolusi
Setelah terjadinya ejakulasi, pria akan mengalami masa resolusi yang ditandai dengan menurunnya ereksi penis hingga penis dalam kondisi setengah ereksi dan testis mengecil.
4. Masa Istirahat
Betapapun kerasnya usaha seorang pria untuk mengembalikan penis ke posisi ereksi pada masa istirahat akan sulit berhasil. Masa istirahat ini biasanya berlangsung sekitar 10 menit atau lebih, dimana semakin tua usia pria semakin lama masa istirahatnya.
Orgasme dan ejakulasi tidak selalu terjadi dalam waktu bersamaan. Seorang pria dapat berejakulasi namun tidak mencapai orgasme, dan sebaliknya seorang pria dapat mencapai orgasme hingga berualng-ulang tanpa mengalami ejakulasi (multi orgasme).
