Artis seksi Anita Hara yang melambung namanya sejak menjadi presenter Kiss ternyata mulai suka dengan penis berbagai ukuran. Hal ini terjadi saat pembuatan film Arisan Brondong. Dalam film tersebut ia dipaksa untuk melihat secara dekat pria pria yang hanya mengenakan celana dalam saja, sehingga ia bisa melihat secara dekat ukuran penis dari cowok tersebut. Dan kini ia pasrah saja dengan komentar orang mengenai film tersebut karena film itu dinilai tidak mengumbar kejorokan tapi justru sebuah film yang cute dan menyegarkan
Bersama dengan Bella Saphira, ia tampil seksi dengan berbagai macam pakaian ketat dan bikini. Dengan tampil seksi, maka tidak heran jika Anita kini disebut sebagai bintang hot Indonesia, yang tak kalah dengan Andy Soraya, Julia Perez, Dewi Persik dan Jenny Cortez. Kita ikuti langkah selanjutnya dari Anita Hara sambil melihat beberapa kumpulan fotonya
Anita Hara Suka Lihat Penis Bebagai Ukuran
Sabtu, 25 Juni 2011 Diposting oleh admin di 00.18 | Label: Celebrity"Proyek akan dianalisa lebih lanjut di Jakarta office hari ini..?", Daryl membaca sebagian baris print-an e-mail atas nama Pak Diar. Kemudian, Daryl menaikkan sebelah alisnya tanda pura-pura tak mengerti, sebenarnya... ia takut jadi sok tau.
Tapi orang yang sudah cukup lama wara-wiri di dunia per-LSM-an itu malah tertawa membahana. Sambil menyisir janggut, ia berkata; "Sengaja saya pilih kamu, anak muda... Oya, saya PIC-nya loh.. Dan jangan lupa memo-nya okey"
Jakarta?! Yay! Thanks Boss!
So, di sini lah Daryl malam ini. Bertekad bekerja dengan penuh semangat.
Apalagi Pak Diar sudah membangga-banggakan seorang Daryl -yang lulusan teknik terkenal di Bandung- di depan koleganya tadi siang. Dengan embel-embel jagoan urusan sanitasi pula! Buset, gue kan cuma belajar Hidrologi satu semester doang.
Btw, ini malam atau bukan sih??? Sial ni Jakarta, rame mulu!
"Kebetulan kantor kita lagi pindahan nih, anak muda"
Huaaaa.. Jantung Daryl serasa -sedikiiiit lagi- copot. Ia hampir menuduh Pak Diar juga jago membaca pikiran.
"Eeeh.. Pak, saya baru saja mau menghampiri kerumunan itu. Mau tau.. hehehe"
Daryl menunjuk sudut ruangan. Di sana ramai karyawan/ti mengerubungi sekotak kardus besar.
"Oke, sosialisasi sana!", Pak Diar menepuk pundak Daryl dan meninggalkannya. Daryl pun mulai mendekati seorang karyawati yang terlihat tidak terlalu sibuk mengacak-acak kardus.
"Ada apa ya Mba’?"
"e? .. -sang karyawati memandang Daryl agak lama, sebelum melanjutkan- ..Ooo.. itu.. si Babe lagi bagi-bagi barang"
Daryl masih terlihat bingung dan lagi menyusun simulasi-simulasi yang mungkin di saat ia jadi seorang Kadiv..dalam situasi pindahan! Sambil tetap mengamati keadaan, pastinya.
Lagi-lagi gesture Daryl mudah ditebak. Si Mba’ Administrasi jadi tidak sabar untuk meracuni pemuda baik-baik itu.
"Begini ya deeek.. Minggu depan kan kontrak di gedung Wisma Wasmi ini selesai. Nah.. Untungnya tepat saat gedung baru kita yang di seberang itu selesai. Pindahan dooong... Nah, si Babe ini kan punya ruangan segede gaban, isi-nya juga macem-macem. Sekalian pindahan, sekalian pembersihan toh, sekalian lah ia bagi-bagikan tumpukan barangnya ke kita...
Mmm.. koreksi! Barang yang ia bagi sebenarnya lebih layak dibuang ke sini"
Mbak Admin menunjuk tong sampah berisikan kalkulator-cabe, kalender digital, dan termos.
"Sebagian... rusak?", Daryl menelan ludah. Ia tidak percaya dan berharap Mbak Admin menggelengkan kepala, but she’s nodding her head.
Gila!
Walaupun begitu, kardus jelek itu masih saja dikerumuni banyak orang. Si Mbak Admin juga kadang tertawa melihat hasil rebutan teman-temannya yang sebenarnya... useless.
"Mereka cari fun. That’s fun, Daryl... Sssst Apalagi Babe lagi gak ada"
Tiba-tiba terjadi peak aksi rebut-rebutan! Sikut sana-sini, Pekik sana-sini.
Maka bisa dipastikan, ini barang penting! Yup... Ternyata biskuit, sodara-sodara. Import pula, dari Arab.
Di tengah kebrutalan-berbahan-dasar-have-fun itu, hanya Mba’ Admin (dan Daryl si pendatang, tentunya) yang tidak ikut-ikutan. Wanita itu malah memperlihatkan mimik curiga. Lalu ia memperhatikan expired date biskuit, yang kemudian diikuti oleh Daryl.
Mereka serempak berteriak...:
"STOP!!! Jangan dimakan! Expired setahun yang lalu!!"
Aktiva terhenti. Beberapa orang memuntahkan biskuit langsung ke lantai karpet.
Sebagian mencoba mengoreksi tanggal bertuliskan Arab itu, tapi percuma.
Dan, seluruh tubuh Daryl gemetar...God!...
Selama bekerja di lapangan, belum pernah ia bertatap muka dengan kondisi sinting seperti ini. Yang ia tahu... Mereka semua saling jaga di sana.
...Daryl mengerang marah..
... Taik! Boss macam apa itu?
Malam ini Aura mengantar Wina sampai ke bandara Cengkareng. Sahabat-unik Aura itu akan bersusah-susah.. eh.. bersenang-senang.. eh.. bersusah.. eh.. ah! Whatever lah! menuju Sulawesi. Yea.. dasar anak tambang, cari duit meni jauh-jauh pisan.
Anyway.. Hei, airport gak libur ya? Kaya’ si Mep aja!
Tadi siang Mep memang full time kerja di pit. Jangan tanya saya, dia mengamati apa di lubang besar itu. Lubang berbentuk kerucut terbalik itu konon yang selalu bikin masyarakat sekitar gampang murka, gara-gara si masyarakat ini kelewat narsis bisa ngeruk sendiri.. biar hasilnya juga buat sendiri, kalo’ ada apa-apa juga.. ada pengadilan sendiri. Hah!??.
Dan, malam ini Mep lagi-lagi menolak ajakan teman-temannya huru-hara.. eh.. hura-hura di pub. Salah satu fasilitas entertainment buatan perusahaan untuk para staff, syukur-syukur bisa bikin otak karyawan kreatif lagi setelah dikuras seperti pit-malang tadi.
"Aku di kamar aja boss"
Teman-teman Mep pun berlalu dan semakin menjauh.
Begitu juga bayangan pesawat Wina di udara Jakarta.
Merasa lambaian tangan sudah tak terlihat Wina, Aura berjalan menuju port damri. Ia berniat jalan-jalan sebentar di Taman Anggrek sebelum ke Gambir menuju Bandung. Kemudian, ia juga akan mem-praktek-kan nasehat guru ngaji jaman SD-nya dulu.
'Neng.. kita bangsa Indonesia teh ramah-ramahhh.. senyum atuh.. kalau berpapasan sama siapa pun'
Malam semakin malam.. Semakin Aura melemparkan senyum, semakin bulu kuduknya bergidik. Hati gadis itu jadi ciut untuk melanjutkan nasehat sang guru. Kejadian paling parah ketika ia melewati jembatan penyebrangan, jembatan yang ia rasa-rasa sudah multifungsi sebagai jembatan penyebrangan motor jikalau melewati tol.
Waktu itu ia berpapasan dengan seorang pemuda. Tidak ada yang aneh dengan si pemuda; pakaiannya bersih, kuku jempol kaki-nya juga bersih. Hanya saja, ketika ancang-ancang senyuman akan dikeluarkan, si pemuda sudah ngiler duluan melihat dada Aura. Dan, kalau Aura diberi kekuatan supranatural dapat mendengar naluri hati... Maka kalimat si pemuda-mesum itu adalah: "I’m going to rape you, big tits.. slurrppp.."
Hiiiiiiiiiii....
Mungkin yang benar-benar merasakan keramahan Indonesia ada di Wina. Ternyata untuk ke pulau berbentuk K itu saja, Wina harus transit dulu di Surabaya. Dan, karena untuk meragukan kondisi pesawat or teknologi or.. duit negara bisa bikin pusing, Wina memutuskan bahwa ini adalah ciri keramahan Indonesia, istilah rumahannya itu kira-kira:'saling bertamu is a must'.
Apa?? Kondisi geologis? Apalagi itu.. Males mikir gue! Serius amat sih lu!
Tidak berbeda dengan Daryl yang sudah 5 kali bolak-balik area posko this and that.
Daryl sang LSM kita ini pusing 5 keliling dalam arti yang sebenarnya. Setelah berbusa untuk kata 'misi' di gang seribu misi -kalau di Bandung, namanya gang seribu punten, red-. Daryl akhirnya menyerah, urusan KTP massal para pengungsi dapat selesai hari ini.
'Mungkin besok, setelah libur panjang ini', harapnya optimis.
Sedangkan saya...
Di 17 Agustus yang sialnya jatuh di hari kamis ini, diperparah dengan libur bersama pemerintah di hari jumat, kemudian sabtu-minggu libur seperti biasa, lalu ditambah lagi maulud Nabi di hari senin. Membuat...mau besok kek, lusa kek,.. there’s no happy long weekend.
Gimana nggak?! Sore hari menjelang stupid-long weekend ini, saya sudah dibanjiri e-mail ber-subject 'Happy Holiday' lengkap dengan animasi di dalamnya. Padahal saya tidak bisa punya rencana jalan-jalan ke luar kota (apalagi ke luar negri!).
Saya bukan seperti orang-orang kaya di sekitar saya yang tiba-tiba menghilang setiap hari libur tiba. Juga gak punya cowo’ yang bisa diajak ML!
Saya terlalu tolol dari mereka.
Bunuh diri gak?
____________
Happy Independence Day Indonesia!
And, happy (stupid) loooooooooooooong weekend Pals!
*Mungkin saya benar-benar gila kalau dilengkapi oleh Nyepi di hari selasa dan kenaikan Isa Almasih di hari rabu, sedangkan sejauh-jauh mata memandang selalu mentok di benda-candu bernama komputer. Sial!
Hasil dari bertemu wanita misterius
Minggu, 19 Juni 2011 Diposting oleh admin di 00.18 | Label: dongeng bugilWaktu itu aku berumur 10 tahun, lebih sedikit, pokoknya kelas IV SD, cukup kecil mungkin, tetapi saat itulah kejadian yang akan mengubah hidupku terjadi. Sebenarnya, seperti anak-anak SD pada umumnya, tentunya belum tahu apa itu alat kelamin, dan belum punya perasaan atau prasangka macam-macam apabila seseorang memperlihatkan atau menunjukkannya pada kita, aku yakin itu, namun suatu hari, hal itu berubah setelah kejadian itu.
Suatu hari setelah usai belajar kelompok dengan teman-teman, aku bermaksud mengantar pulang salah satu temanku cewek, yang rumahnya agak jauh, sementara kami biasa belajar mulai habis maghrib hingga selesai yang kadang sampai pukul 21:00 WIB, sehingga tidak berani pulang sendirian. Dia biasa kupanggil Na, umurnya sebaya denganku, cewek terpandai di kelasku, sehingga banyak kelompok belajar yang memperebutkannya, dan beruntung dia mau menjadi anggota kelompok kami.
Kisah ini berawal dari sini, aku boncengkan dia pulang ke rumahnya dengan sepeda kecilku. Kukayuh pelan-pelan, santai saja lagian belum terlalu malam untuk ukuran desaku, karena baru pukul 20:00 lebih sedikit, dan malam itu rupanya agak ramai. Hingga akhirnya memasuki jalan yang kanan-kirinya banyak ditumbuhi bambu. Ya, tempat ini yang ditakuti oleh Na, aku sih biasa saja kalau ada teman, tetapi kalau sendirian yang paling-paling ngebut saat melintasi jalan itu, ngeri sih. Namun, rupanya malam ini tidak demikian, karena terlihat sebuah mobil akan melintas ke arah kami. Tetapi tiba-tiba mobil itu berhenti di depan kami dan segera keluar seorang wanita dari pintu kemudi, kuhentikan sepedaku, sepertinya wanita itu mau menanyakan sesuatu kepada kami.
Rupanya dugaan kami keliru, wanita itu mengeluarkan pistol dari balik bajunya dan menodongkannya kepada kami. Berdua kami terperanjat dan mau berteriak, tetapi urung terlaksana kami sudah diancam dengan nada serius, sehingga kami pun menuruti saja apa maunya. Sepedaku pun dilemparkan ke semak-semak, sehingga tidak mencurigakan, dan kami disuruh masuk ke mobilnya. Di dalam mobil Panther itulah kami berdua kehilangan kesucian.
Awalnya dia menyuruh kami duduk di kursi yang sudah direbahkan, kami tidak tahu akan diapakan, yang jelas kemudian dia melepaskan bajunya satu persatu sambil terus menatap kami berdua. Kami pun diam saja karena memang tidak tahu maksudnya. Setelah lepas semua baju dan telanjang bulat, dia menyodorkan kedua puting susunya kepada kami. Kami tidak mau, tetapi segera mendapat ancaman lagi, sehingga kami pun terpaksa melakukannya juga. Aku dan Na pun mengisap puting susunya bersamaan. Dia pun sepertinya menikmati hisapan kami berdua sambil tangannya mengelus-eluskan selakangannya. Kami pun terus melakukannya seperti yang dia mau, sementara payudaranya semakin membesar saja, dengan sesekali dia meremas-remasnya sendiri, hingga benar-benar mengeras.
Kami tersentak ketika tiba-tiba kedua tangannya meraih selakangan kami, tapi tidak ada yang bisa kami perbuat selain menurut. Aku pun merasakan penisku diremas-remasnya sehingga menegang, sementara mulutku masih mengisap puting payudaranya. Tak lama kemudian dia menyuruh kami berhenti mengisapnya. Tapi apa yang diperbuatnya, tangannya beralih ke Na yang sedang telentang, dibukanya pakaiannya satu persatu hingga telanjang bulat, demikian juga terhadapku. Sehingga kami bertiga telanjang semua. Dia pun beraksi, mulai dengan Na dia menciumi sekujur tubuh Na, mengisap payudaranya, menjilati seluruh tubuhnya dan mengisap dalam ketika tepat di selakangan Na. Na pun hanya dapat mendesis pasrah, sambil sesekali menjerit kecil, bahkan menggelinjang seiring jilatan-jilatan wanita itu di tubuhnya. Aku sendiri disuruhnya mengocok penisku, aku tidak tahu harus dikocok segala, sementara kurasakan penisku semakin keras saja.
Sesaat kemudian dia beralih ke arahku. Setelah puas dengan Na, langsung saja dia menciumiku, hingga aku merasakan kegelian di seluruh tubuhku. Akhirnya dia berhenti di pangkal pahaku, mempermainkan penisku yang sudah mengeras dan kemudian melumatnya. Aku merasakan perasaan lain saat dia tiba-tiba menghisap penisku. Aku pun hanya dapat mengerang dan berkelojotan kegelian, sementara deru nafasnya pun semakin tidak karuan saja.
Kemudian dia berhenti dan beralih posisi. Kini dia yang berbaring, sementara kami yang berdiri. Dia menyuruh Na duduk di perutnya membelakangi aku, Na pun menurut saja. Kemudian disuruhnya Na merebahkan tubuhnya, sehingga tepat di payudaranya agar nanti menghisapnya lagi bergantian, sementara aku, dengan agak kasar dan sambil memegang penisku, dibimbingnya penisku ke arah selakangannya. Kemudian aku disuruh memasukkan penisku ke lubang di selakangannya dan menggerakkan tubuhku maju mundur di vaginanya. Dan tanganku diletakkan pada dada Na supaya aku meremas dadanya saat dia memberi aba-aba untuk memulai secara bersamaan nanti.
Setelah semua telah diaturnya, dia pun menyuruh kami memulai. Sesuai apa yang disuruhnya tadi, Na pun mengisap bergantian payudaranya yang mengeras dan aku pun mengocokkan penisku di vaginanya. Kali ini wajahnya yang tadi serius berubah total saat kami melakukan seperti apa yang disuruhnya. Dia mendesis, menggelinjang menikmati apa yang kami lakukan secara bersamaan, beberapa kali dia memekik tertahan sambil menggelinjang menggoyangkan tubuhnya. Mulutnya menganga dan sesekali tangannya memegang pinggangku dan merapatkannya di tubuhnya. Sementara tanganku meremas-remas buah dadanya, sehingga dia pun kadang-kadang mengerang kegelian. Aku sendiri merasakan sesuatu yang aneh merambahi sekujur tubuhku. Aku tak tahu apa yang terjadi padaku, apalagi saat kubenamkan penisku di vaginanya, rasanya seperti geli tapi di seluruh tubuhku, sehingga dalam mobil itu yang terdengar hanya nafas yang terengah-engah yang kadang diselingi erangan penuh kenikmatan.
Tapi itu tak bertahan lama, karena sesaat kemudian kurasakan tubuh wanita itu mengejang, menggelinjang tak karuan dan mengerang dengan nafas berkejaran. Kemudian tiba-tiba dia menjepitkan kakinya di tubuhku, sedangkan kedua tangannya memeluk erat kami berdua sambil mengerang panjang dan tubuhnya melemas. Sesaat kami dalam pelukannya, dan keringat kami pun membasahi tubuh kami bertiga, kurasakan vaginanya mengeluarkan cairan dan mengenai penisku yang masih di dalam vaginanya. Dia kemudian melepaskan pelukannya sambil tersenyum simpul penuh makna.
Kemudian dia menyuruh kami berganti posisi lagi, kali ini Na yang ada di kursi, sementara aku berdiri dan wanita itu ada di belakangku. Dia kemudian menyuruhku memasukkan penisku ke vaginanya Na. Aku pun tidak dapat menolaknya. Aku pun memasukkan penisnya ke tubuh Na, Na pun menjerit kesakitan. Dengan sigap dia menyodorkan puting susunya ke mulut Na, sehingga Na tidak menjerit kesakitan lagi, dan aku pun menggoyangkan tubuhku sesuai perintah wanita itu, sementara terlihat darah mengalir dari vaginanya Na.
Sementara kami melakukan adegan itu, wanita itu duduk di belakang kami memperhatikan gerak penisku maju-mundur di vaginanya Na, dan kemudian membersihkan darahnya Na. Sedangkan kami pun tetap melakukan adegan tadi hingga kurasakan semakin enak saja, sepertinya Na juga merasakan hal yang sama sepertiku, karena dia tidak lagi menjerit, tapi mengerang dengan nafas naik turun. Tiba-tiba dari belakang Wanita itu menghentikan apa yang kami lakukan, sesaat dia menjilati penisku yang benar-benar lain rasanya dan menjilati juga vaginanya, kemudian kembali memasukkan penisku ke vaginanya Na dan menepuk bokongku untuk meneruskan lagi mengocok. Hingga tak lama kemudian kulihat Na semakin terengah-engah dan mulai menggoyangkan tubuhnya ke kanan ke kiri sepertinya tak tahan lagi menahan sesuatu yang mau keluar, sedangkan mulutnya menganga mengeluarkan suara erangan-erangan kecil.
Wanita itu melihat apa yang terjadi pada Na, langsung dia ikutan menjilati payudara Na, sehingga Na semakin tak karuan menggelinjang, dan akhirnya dia pun mengerang panjang sambil tubuhnya mengejang tak karuan. Aku pun semakin mempercepat kocokan penisku di vaginanya, dan dia pun kemudian kurasakan tubuhnya mengendur lemas dan terbaring di kursi. Kurasakan vaginanya basah oleh cairan yang mengalir dari dalam. Aku pun kemudian disuruh wanita itu mengeluarkan penisku dari vaginanya. Aku pun sudah dari tadi sebenarnya merasakan kenikmatan dari apa yang kulakukan, tapi ternyata rasa itu lama bertahan dalam tubuhku.
Kemudian wanita itu menyuruh Na untuk mengocok penisku dengan mulutnya dan mengisapnya. Ternyata rasa nikmat itu kembali merasuki tubuhku dan semakin memuncak, sementara hisapan-hisapannya semakin panjang saja, rupanya dia juga menikmatinya. Hingga saat dia mengisapnya sangat panjang, aku pun tak tahan lagi. Dan aku pun mengingatkan Na agar menghentikan apa yang dilakukannya, karena kukira aku mau kencing. Ternyata setelah Na menghentikan sedotannya, malah penisku kemudian diraih oleh wanita itu, dan dimasukkannya ke mulutnya. Dimasukkannya penisku hingga tak tersisa, kemudian dihisapnya dalam-dalam, hingga aku tak tahan lagi.
Seiring erangan panjangku, aku merasakan hal yang luar biasa, tubuhku menggigil merasakan kenikmatan yang tiada tara. Penisku yang sudah dikeluarkan dari mulut wanita itu menyemburkan cairan putih kental yang langsung dicegat oleh mulutnya lagi dan ditelannya. Bahkan cairan yang tak lain adalah sperma pertamaku itu yang masih tersisa di penisku pun dijilatinya hingga tak tersisa. Setelah itu kurasakan lemasnya tubuhku, demikian pula yang kulihat pada Na maupun wanita itu.
Kemudian dengan kasar dia menyuruhku segera berpakaian kembali. Setelah itu kami diberi minuman seperti jus jeruk, tetapi setelah beberapa saat kami minum, kami merasa ngantuk berat, kemudian tertidur dan tak sadarkan diri. Kami baru terjaga saat banyak orang mengerubungi kami sambil membawa lampu yang sangat terang. Kami bingung melihat kejadian itu, karena kami berdua tidak lagi di dalam mobil, tetapi sudah berada di semak-semak dekat rumpun bambu bersama sepedaku.
Aku pun bertanya kepada mereka, katanya kami baru saja dibawa gondoruwo. Tapi sebenarnya tidak, karena besoknya kami berdua merasakan kesakitan pada alat kelamin kami, dan ketika kembali ke tempat itu, di sana memang aku menemukan bekas ban mobil. Untung saja kejadian itu tidak diketahui oleh masyarakat yang lainnya. Hanya saja kejadian tersebut membuatku menjadi seperti mendapatkan tekanan perasaan bersalah terhadap Na. Bahkan setelah itu, kadang-kadang timbul keinginan untuk mengulanginya, sehingga sering aku melampiaskannya dengan onani, atau melamun sendiri di kamar karena dihantui perasaan itu.
Arsip Blog
-
►
2014
(15)
- ► 11/02 - 11/09 (1)
- ► 10/26 - 11/02 (5)
- ► 08/17 - 08/24 (1)
- ► 07/13 - 07/20 (2)
- ► 07/06 - 07/13 (4)
- ► 06/15 - 06/22 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
-
►
2013
(38)
- ► 08/18 - 08/25 (1)
- ► 07/28 - 08/04 (1)
- ► 06/16 - 06/23 (2)
- ► 06/09 - 06/16 (3)
- ► 06/02 - 06/09 (6)
- ► 05/26 - 06/02 (2)
- ► 05/19 - 05/26 (3)
- ► 03/10 - 03/17 (1)
- ► 03/03 - 03/10 (3)
- ► 02/24 - 03/03 (3)
- ► 02/17 - 02/24 (4)
- ► 02/10 - 02/17 (4)
- ► 01/27 - 02/03 (4)
- ► 01/13 - 01/20 (1)
-
►
2012
(44)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 11/18 - 11/25 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (3)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (5)
- ► 08/26 - 09/02 (1)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 06/03 - 06/10 (2)
- ► 04/15 - 04/22 (6)
- ► 02/19 - 02/26 (4)
- ► 01/29 - 02/05 (6)
- ► 01/15 - 01/22 (3)
- ► 01/08 - 01/15 (7)
-
▼
2011
(138)
- ► 10/30 - 11/06 (2)
- ► 10/23 - 10/30 (7)
- ► 10/16 - 10/23 (7)
- ► 10/09 - 10/16 (5)
- ► 09/11 - 09/18 (4)
- ► 09/04 - 09/11 (6)
- ► 08/28 - 09/04 (8)
- ► 08/07 - 08/14 (1)
- ► 07/24 - 07/31 (6)
- ► 07/10 - 07/17 (5)
- ► 06/26 - 07/03 (2)
- ▼ 06/19 - 06/26 (4)
- ► 06/12 - 06/19 (3)
- ► 06/05 - 06/12 (3)
- ► 05/22 - 05/29 (2)
- ► 05/15 - 05/22 (4)
- ► 05/08 - 05/15 (4)
- ► 05/01 - 05/08 (2)
- ► 04/24 - 05/01 (4)
- ► 04/17 - 04/24 (3)
- ► 04/10 - 04/17 (4)
- ► 04/03 - 04/10 (5)
- ► 03/27 - 04/03 (5)
- ► 03/20 - 03/27 (2)
- ► 03/13 - 03/20 (3)
- ► 03/06 - 03/13 (1)
- ► 02/27 - 03/06 (9)
- ► 02/20 - 02/27 (1)
- ► 02/13 - 02/20 (11)
- ► 02/06 - 02/13 (2)
- ► 01/30 - 02/06 (2)
- ► 01/23 - 01/30 (5)
- ► 01/16 - 01/23 (2)
- ► 01/09 - 01/16 (4)
-
►
2010
(252)
- ► 12/26 - 01/02 (6)
- ► 12/19 - 12/26 (4)
- ► 12/12 - 12/19 (8)
- ► 12/05 - 12/12 (11)
- ► 11/28 - 12/05 (3)
- ► 11/21 - 11/28 (1)
- ► 11/14 - 11/21 (3)
- ► 11/07 - 11/14 (1)
- ► 10/31 - 11/07 (1)
- ► 10/17 - 10/24 (8)
- ► 10/10 - 10/17 (2)
- ► 09/12 - 09/19 (1)
- ► 09/05 - 09/12 (1)
- ► 08/29 - 09/05 (1)
- ► 08/22 - 08/29 (4)
- ► 08/15 - 08/22 (4)
- ► 08/08 - 08/15 (4)
- ► 08/01 - 08/08 (2)
- ► 06/27 - 07/04 (26)
- ► 06/20 - 06/27 (25)
- ► 06/13 - 06/20 (10)
- ► 06/06 - 06/13 (5)
- ► 05/30 - 06/06 (19)
- ► 05/23 - 05/30 (2)
- ► 05/16 - 05/23 (10)
- ► 05/09 - 05/16 (4)
- ► 05/02 - 05/09 (6)
- ► 04/25 - 05/02 (7)
- ► 04/18 - 04/25 (6)
- ► 04/11 - 04/18 (8)
- ► 04/04 - 04/11 (10)
- ► 03/28 - 04/04 (8)
- ► 03/21 - 03/28 (14)
- ► 03/14 - 03/21 (3)
- ► 03/07 - 03/14 (4)
- ► 02/28 - 03/07 (6)
- ► 02/21 - 02/28 (5)
- ► 01/31 - 02/07 (1)
- ► 01/17 - 01/24 (3)
- ► 01/10 - 01/17 (5)
-
►
2009
(40)
- ► 12/20 - 12/27 (2)
- ► 12/13 - 12/20 (1)
- ► 11/29 - 12/06 (2)
- ► 11/22 - 11/29 (6)
- ► 11/15 - 11/22 (9)
- ► 11/08 - 11/15 (8)
- ► 11/01 - 11/08 (2)
- ► 04/12 - 04/19 (1)
- ► 04/05 - 04/12 (1)
- ► 03/08 - 03/15 (3)
- ► 03/01 - 03/08 (1)
- ► 02/08 - 02/15 (3)
- ► 02/01 - 02/08 (1)
-
►
2008
(25)
- ► 08/10 - 08/17 (3)
- ► 07/13 - 07/20 (8)
- ► 07/06 - 07/13 (6)
- ► 06/29 - 07/06 (5)
- ► 06/22 - 06/29 (3)