Kisah para ratu heroin, menghitung hari di balik jeruji

Sabtu, 14 Januari 2012 |



Cherry Ann

Cherry Ann tampak sedih saat duduk di kursi terdakwa pagi itu, Selasa (16/8/2011) lalu. Perempuan berambut panjang itu tinggal menunggu hari saat nasibnya di balik jeruji diputuskan pekan depan.

Sejak ditangkap oleh petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Surakarta pada awal April lalu, ia menjadi tahanan di rumah tahanan (Rutan) kelas II B Boyolali.

Seketika air matanya mengalir saat mendengar jaksa penuntut umum (JPU) tetap pada dakwaannya. Tangis itu pun bukan yang pertama. Pekan sebelumnya ia menangis tersedu-sedu ketika mengetahui dirinya dituntut hukuman penjara selama 20 tahun dan denda Rp 8 miliar akibat perbuatannya.

Setiap kali mengikuti sidang, ia berdandan sangat minimalis. Ia hanya memakai bedak, memoles bibirnya dengan lipstik dan menggunakan eye shadow.

Selain itu, Cherry selalu mengenakan hem warna putih dipadu dengan celana jins serta dihiasi dua buah gelang di kedua tangannya. Kali pertama ketika sidangnya digelar ia selalu menutupi wajahnya dengan tangan. Ia tak ingin para wartawan mengambil fotonya. Namun, lambat laun kedekatan itu terbangun dengan sendirinya antara perempuan berambut panjang itu dengan para pewarta.

“Saya benar tidak tahu heroin itu milik siapa. Saya minta maaf karena ketidaktahuan saya dimanfaatkan teman. Saya mohon ampun atas kesalahan saya membawa barang haram itu ke Indonesia,” ujarnya pada sidang terakhir sebelum vonis. Terpampang jelas di depan matanya hukuman yang akan dijatuhkan kepada perempuan 26 tahun itu.

Cherry cukup mudah bergaul dengan tahanan lainnya. Meskipun berasal dari Filipina, ia sedikit demi sedikit paham dan bisa berbahasa Indonesia. Bahkan, ia terlihat akrab dengan tahanan lain. Sesekali ia tahu sepatah dua patah kata dalam bahasa Jawa macam matur nuwun.

“Saya tidak punya pacar di penjara. Saya tidak ingin apa-apa, hanya ingin pulang ke Filipina,” ujarnya malu-malu saat ditanya tentang hubungan asmaranya dengan sesama tahanan. Ia berkelit dan selalu terlihat malu jika dicecar soal pribadinya.

Selama terjerat kasus di Indonesia ia hanya bisa berhubungan dengan sang kakak di Filipina. Berasal dari keluarga yang miskin, familinya tidak mampu menjenguknya ke Rutan di Boyolali. Mereka juga tidak mempunyai cukup uang.

“Saya tidak tahu. Saya hanya ingin bebas. Saya janji akan memulai hidup baru dan tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Saya tidak pernah tersangkut kasus kejahatan apapun,” katanya.

Di dalam bui ia menghabiskan sekitar empat bulan dengan kegiatan-kegiatan ringan. Bahkan, ia lebih banyak tiduran atau sekadar bercanda dan berkelakar dengan tahanan lainnya.


Christina Aritonang

Berbeda halnya dengan Christina Aritonang, warga negara Indonesia yang kedapatan membawa serbuk heroin seberat 1.496 gram pada pertengahan Mei lalu. Perempuan kelahiran Tarutung ini mengaku santai saja menjalani hari-harinya di balik jeruji. Ia lebih memasrahkan diri pada Tuhan atas apa yang tengah dialaminya dengan banyak berdoa.

“Saya tidak pernah takut pada siapapun. Biarkan mengalir saja apa adanya. Saya hanya takut pada Tuhan,” ungkapnya.

Perempuan 51 tahun itu kesehatannya menurun akibat stres yang menderanya. Warga Kubu Raya, Kalimantan Timur ini percaya tidak ada yang mustahil di dunia kalau Tuhan menghendaki.

Setidaknya telah kali kelima keluarganya menjenguknya di Rutan. Sebelum masuk bui, Christina mengaku punya usaha konveksi di tempat tinggalnya. Usaha konveksi yang dijalankannya ini ia jalankan dengan tiga karyawan.

Akan tetapi, sejak ibu dua anak ini terjegal kasus heroin di Boyolali praktis usahanya terhenti.

Selama persidangan, perempuan berkaca mata ini tak banyak bicara. Ia lebih banyak diam dan mengikuti agenda sidang demi sidang. Ia ditangkap karena kasus penyelundupan heroin bersama dua terdakwa lainnya yang menyuruhnya membawa barang haram itu, Inna Lakat dan Eric Adjid.

Seperti halnya Cherry Ann, Christina mengaku tidak pernah terlibat dalam kasus hukum apapun. “Pikiran jadi stres jadi badan kurang sehat. Saya hanya banyak berdoa kepada Tuhan agar semua dapat berlalu,” katanya.

Emosi berubah


Tran Thi Bich Hanh

Dibandingkan dengan kedua terdakwa, terdakwa penyelundupan sabu-sabu seberat 1.104 gram asal Vietnam, Tran Thi Bich Hanh berpenampilan paling nyentrik. Rambutnya sebahu berwarna pirang ditambah dengan dandannya yang cukup tebal. Selain itu, emosinya mudah sekali berubah.

Di dalam Rutan, ia tipe pemilih. Berbeda dengan Cherry yang mudah bergaul dengan tahanan lainnya.

Perempuan yang akrab dipanggil Bi Han ini tak terlalu peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Emosinya cepat sekali naik turun. Pada persidangan perdananya yang digelar Kamis (18/8/2011), ia mendadak menangis. Hal ini juga ia lakukan saat diperiksa ulang di Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali beberapa waktu lalu.

“Saya tidak mau bicara apapun. Besok jika saya sudah keluar dari sini saya akan operasi plastik. Biar kalian semua tidak mengenali saya. Silakan ambil foto dan expose agar teman-teman saya tahu saya sedang ada masalah di sini,” tuturnya.

Tingkahnya yang aneh tidak berhenti begitu saja. Setiap makan, ia ingin disediakan keju. Ia berdalih tidak terbiasa dengan makanan di sini macam sayur kangkung ataupun lainnya.

Selain itu, rokok tak pernah lepas dari tangannya kecuali saat tidak diperbolehkan seperti di dalam penjara. Bahkan, ia tahu rokok yang mahal dan enak dengan yang tidak.

Sejak di Kejari hingga di PN ia bersikeras minta didampingi penerjemah berbahasa Vietnam. Bi Han berdalih tidak bisa bahasa Indonesia ataupun Inggris dengan baik. Oleh karena itu, ia minta native speaker agar mengetahui maksudnya. Perempuan kelahiran tahun 1977 ini kerap kali tak mau bicara.

Hal itu juga yang dilakukannya saat sidang perdana Kamis lalu. Bi Han hanya menangis tersedu-sedu di depan majelis hakim. “Saya ingin cepat keluar. Saya tidak tahu apa-apa,” tegasnya.

Ketiga terdakwa kasus Narkoba ini kini tengah menunggu kasusnya bergulir di persidangan. Bagi Cherry, ia hanya tinggal menghitung hari hingga pekan depan saat agenda vonis akan dijatuhkan padanya.

Sementara Christina dan kawan-kawan, kasusnya tetap berjalan karena eksepsinya ditolak majelis hakim.
Sedangkan kasus Bi Han masih panjang. Kasusnya baru disidangkan perdana di PN Boyolali. Ketiganya menempati blok yang sama di Rutan. Mereka pun mulai saling kenal saat berada di balik jeruji bersama-sama.
 

Fenomena Kenakalan ABG Jaman Sekarang Yang Doyan M.L

Jumat, 13 Januari 2012 |

Fenomena remaja terjerumus dalam hubungan s*ksual di luar nikah menjadi masalah serius karena menyangkut masa depan di anak itu sendiri.


Yang mencengangkan adalah dari pengakuan pelaku mereka melakukan making love (ML) umumnya di rumah sendiri, ketika kondisi sedang sepi. Para orangtua, sepertinya harus waspada dengan modus seperti ini. Tidak mudah dan percaya begitu saja meninggalkan anak di rumah sendirian tanpa ada pengawasan.

Lihat saja pengakuan Bunga (bukan nama sebenarnya), setiap melakukan ML selalu di rumahnya. "Di rumah aku. Sepi nnggak ada orang. Takut enggak takut sih kalau di rumah," ujarnya.

Bahkan pernah melakukan hubungan sebadan padahal ada ibunya di rumah. "Mama ada di rumah pas aku begituan making love (ML). Karena, mama percaya banget aku enggak akan macem-macem makanya boleh pacaran di rumah," ucap Bunga. Kok sempet sempetnya ML? "Waktu itu mama di kamar atas dan aku ML di ruang tamu bawah," ujarnya enteng.

Saat didesak apa benar hanya berhubungan intim di rumah tidak di tempat lain seperti hotel, Bunga mengatakan, "Iya".

"Aku nggak pernah check in (hotel), tapi di rumah. Rata-rata temen aku ML juga di rumah. Aku juga selalu di rumah," terang Bunga.

Alasannya? "Kalau di rumah merasa aman, karena tahulah siapa yang akan lewat. Kalau aku ML di ruang tamu karena ruang tamu aku terpisah jadi enggak ketahuan," paparnya.

Imbuh Bunga, "Hampir setiap dia ke rumah aku, pasti kita ML. Dia ke rumah aku sepekan tiga kalilah dan pasti itu di rumah aku ML-nya," terang anak berpostur sedikit gemuk ini yang sudah lebih dari 10 kali pacaran.

Lebih lanjut dia menceritakan keadaan orangtuanya yang cukup memberikan perhatian kepadanya. "Mama itu perhatian banget, cuma kan dua-duanya harus kerja dan pulang baru pukul 21.00 WIB. Aku juga sudah dibilangin supaya enggak begitu-begitu tapi aku udah kemakan omongan pacar aku yang dulu itu dan aku luluh. Aku juga mau sendiri. Aku malah juga sering minta ML karena aku ketagihan kali ya," cetus Bunga terus terang.

Menurut dia, ibunya sudah perhatian tapi tidak cukup waktu untuk mengawasi hubungan dengan pacarnya dan teman-teman lainnya.

"Mama selalu menasehati agar jangan macam-macam. Batasannya sampai pegangan tangan doang, tapi aku malah kejauhan banget sampai ML. Kalau mamah tahu digampar kali. Papah aku enggak terbuka. Tidak ada yang kurang dari keluarga aku. Tapi akunya saja yang selalu mencari kesempatan," cerita Bunga sedikit nakal.

Kalau hamil? "Takut sih, cuma aku sering ngelakuin enggak pernah di dalam kok, dan aku mikir selama enggak dikeluarin di dalam ya nggak apa-apa. Aku sudah 30-an lebih ML. Aku pernah telat haid dua pekan dan itu aku sudah nangis-nangis. Aku sudah takut, tapi akhirnya enggak hamil dan ML berlanjut lagi," aku Bunga.

Sambung dia, "Kalau memang hamil aku akan minta pertanggungjawaban, minta duit buat aborsi. Setengah-setengahlah duitnya buat aborsi. Pertanggungjawabannya bukan nyuruh kawinin aku, itu enggak. Duit buat aborsi saja."

Menurut Bunga, aborsi menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah hamil secara cepat. "Pokoknya kalau aku hamil harus aborsi. Nggak mungkin berani dilanjutin dan bilang mamah. Itu sudah terpikirkan (aborsi) kalau memang terjadi. Teman-teman juga sama dan bahkan kita lagi mencari tempat aborsinya," ungkap Bunga.[forumkami.net]

Alasan Kenapa Perempuan Merokok

Kamis, 12 Januari 2012 |


Zona Malam - Riset Koalisi untuk Indonesia Sehat yang melibatkan 3.040 responden perempuan berusia 13-25 tahun memperoleh hasil tentang mengapa perempuan muda merokok. Sebanyak 54,59 persen remaja dan perempuan merokok untuk mengurangi ketegangan dan stres. Lainnya, 29,36 persen beralasan bersantai, 12,84 persen merokok kayak lelaki, 2,29 persen alasan pertemanan, dan 0,92 persen agar diterima dalam kelompok.


Sebagian besar remaja putri (92,86 persen) mulai merokok karena melihat iklan rokok di televisi dan 70,63 persen lainnya melihat poster. Sebanyak 70 persen mengaku melihat promosi rokok pada acara pentas musik, olahraga, dan kegiatan sosial. Sedangkan 10,22 persen putri berusia 13-15 tahun dan 14,53 persen perempuan berusia 16-25 tahun pernah ditawari sampel rokok gratis.

JANGAN LUPA DI LIKE YA NDAN

P3rkawinan m4ss4l l3sbi4n di Taiwan

Rabu, 11 Januari 2012 |




Taiwan kini semakin terbuka memandang hubungan sesama jenis di negeri itu.

Sebanyak 80 pasangan lesbian melaksanakan pernikahan dalam pernikahan lesbian terbesar di Taiwan, Minggu (21/8).

Penyelenggara acara ini berharap kegiatan pernikahan massal ini akan mendorong pemerintah negeri pulau itu melegalkan perkawinan sejenis.
"Saya berharap pemerintah Taiwan segera melegalkan pernikahan sesama jenis kelamin," kata salah satu peserta, Celine Chen, 32, seorang penata gaya.
Celine dan pasangannya berencana berbulan madu di New York setelah mereka resmi menikah.
Dan meskipun pernikahan sesama jenis ilegal secara hukum di Taiwan namun acara itu berjalan lancar tanpa adanya protes warga atau intervensi polisi.
Sebagian besar pasangan, mengenakan gaun berwarna putih dan penutup wajah dalam tema pesta "Pernikahan Barbie dan Barbie" itu.

Tidak nyata
Acara yang dihelat di pusat kota Taipei itu menarik perhatian setidaknya 1.000 pengunjung selain keluarga dan teman-teman para pasangan pengantin.
Para pasangan saling berciuman, berpelukan dan berfoto bersama setelah menerima sertifikat pernikahan dari penyelenggara acara.

Sertifikat itu berisi sebuah pernyataan para mempelai kini telah disatukan dalam sebuah "perkawinan suci".

Puncak acara itu adalah saat-saat para pasangan saling memasangkan cincin dan mengucapkan "Saya terima" yang diikuti tepuk tangan para hadirin.
Namun, sebagian pasangan menyadari bahwa pernikahan itu sebenarnya sama sekali tidak diakui.
"Pesta pernikahannya menyenangkan namun ini sama sekali tidak nyata," kata Coral Huang yang sudah hidup bersama pasangannya selama delapan tahun.
"Mendapatkan sertifikat pernikahan yang asli sangat berarti bagi kami, karena itu berarti kami diakui dan diterima," tambah Coral.

Makin terbuka
Taiwan kini semakin terbuka memandang populasi homoseksual di negeri pulau itu. Dan, aktivis gay Taiwan mengatakan tahun lalu negeri itu menjadi tuan rumah parade gay terbesar di Asia yang diikuti sekitar 30.000 peserta.
Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar tahun 2008 oleh Program Survey Sosial Internasional, 17,5% warga Taiwan menganggap menjadi gay sama sekali tidak salah.
Namun, 32,3% warga masih menganggap menjadi gay adalah salah. Angka ini lebih rendah dibanding di Amerika Serikat namun sedikit lebih tinggi ketimbang di Jepang atau Filipina.
Pada 2003 lalu, pemerintah Taiwan merancang sebuah undang-undang kontroversial yang akan melegalkan pernikahan sejenis dan mengizinkan pasangan homoseksual mengadopsi anak.
Ini adalah rancangan undang-undang soal hak-hak kelompok homoseksual pertama di Asia.
Tetapi, Presiden Ma Ying-jeou mengatakan diperlukan konsensus publik sebelum pemerintah bisa meningkatkan rancangan itu sebagai sebuah undang-undang.
(bbc/bbc) 
JANGAN LUPA DI LIKE YA NDAN

S3KS YANG PENTING RASANYA BUKAN GAYANYA

Selasa, 10 Januari 2012 |


"Orang yang berbudaya tidak bisa memenuhi insting seks tanpa cinta." Bertrand Russell, filsuf Inggris.

Zona Malam - Aktivitas seks punya banyak sisi. Ada sisi prokreasi, rekreasi, relasi, bahkan religi. Karena punya banyak dimensi, kegiatan seks juga bisa dinikmati dengan berbagai cara, tergantung dari sisi mana seks itu dipandang. Jika dipandang dari dua sisi sekaligus, rekreasi dan relasi, kegiatan seks tidak hanya bisa memberikan kenikmatan biologis, tapi juga kenikmatan psikis, bahkan spiritual.
---
Dalam sebuah guyonan, seks seperti slogan iklan sebuah merek sepatu olahraga, "Just do it!" Lakukan saja, tak usah banyak berteori. Tentang cara dan gayanya, ikuti saja slogan iklan sebuah produk deodoran, "Sentuhan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda." Urusan tentang kapan dan di mana dilakukan, seks juga bisa disamakan dengan slogan iklan sebuah produk minuman bersoda, "Kapan saja, di mana saja."

Menurut guyonan-guyonan di atas, seks akan membimbing pelakunya menjadi lebih kreatif dalam semua hal, termasuk dalam gaya bercinta. Sekalipun urusan seks hanya berkisar pada alat kelamin, kita mengenal aneka macam gaya bercinta. Bukan hanya posisi "standar" pria di atas wanita, tapi juga aneka posisi "non-standar", misalnya woman on top (perempuan di atas), posisi miring, gaya monyet memanjat pohon kelapa, doggy style (penetrasi dari belakang), dan entah apa lagi.

Bahkan, variasi gaya bercinta zaman sekarang tidak berhenti pada sebatas kontak antara dua alat kelamin saja. Kini masyarakat juga mengenal seks oral bahkan anal. Semua itu membuktikan bahwa kegiatan seks memang bisa membuat pelakunya kreatif mengembangkan aneka gaya dan variasi posisi.

Bisa dikatakan, saat ini sebagian besar orang menerima aneka gaya bercinta di atas sebagai sebuah kewajaran. Asalkan dilakukan dengan istri atau suami sendiri, semua gaya sah-sah saja, tak perlu merasa bersalah jika melakukannya. Setidaknya fakta ini bisa kita lihat dari media massa. "Saya dan suami suka melakukan hubungan seks di tangga. Enak lo, ada sensasi gimanaaa gitu," kata seorang ibu tanpa malu-malu di sebuah koran online. "Kalau mau mencoba seks di dalam mobil, pakai doggy style aja," kata seorang anggota forum diskusi kepada anggota lain yang sedang minta saran.

Pendek kata, urusan gaya bercinta seks masyarakat zaman sekarang sudah mencapai "puncak kreativitas" yang bagi sebagian orang mungkin masih dianggap tabu. Ini juga sisi lain dari pandangan masyarakat terhadap seks. Namun, tidak semua orang bisa menerima aneka gaya di atas ranjang itu sebagai sebuah kewajaran, sekalipun dilakukan dengan istri atau suami sendiri. "Saya tidak bisa membayangkan melakukan hubungan seks dengan menyuruh istri saya nungging seperti di film-film porno," kata Ari, seorang suami yang tak malu mengaku konservatif dalam urusan seks.

Kebetulan istrinya juga punya pandangan yang sama dalam hal seks. Sama-sama konservatif. Karena berpandangan konservatif, ia menganggap aneka posisi yang ditampilkan di film-film porno itu sebagai sebagai gaya yang "terlalu neko-neko". Ia merasa cukup hanya dengan gaya standar, laki-laki di atas perempuan. "Gitu aja sudah enaknya bukan main, kok neko-neko," katanya sembari tersenyum.

Kalaupun melakukan variasi, hanya terbatas pada gaya tukar posisi: perempuan di atas laki-laki. Itu saja. Itu pun tidak sering dilakukan, hanya kalau merasa cara itu lebih nyaman.

Nikmat lahir batin
Ia tidak menolak anggapan seks sebagai bentuk mencari kepuasan biologis. "Saya juga mencari kenikmatan dari hubungan seks. Hanya saja, kenikmatan seks bagi saya itu bukan semata-mata kenikmatan biologis, tapi juga kenikmatan ... apa ya namanya?" katanya, malah bertanya. "Pokoknya, kenikmatan lahir batinlah," tiba-tiba saja ia melanjutkan tanpa menunggu jawaban.

Menurut dia, sah-sah saja suami istri melakukan aneka hubungan seks dengan berbagai gaya. "Mau berdiri, nungging, jumpalitan, terserah," ujarnya enteng. Meski begitu, ia menganggap hubungan seks yang dilakukan semata-mata karena nafsu biologis biasanya kurang memberi tempat bagi pemenuhan kebutuhan psikis.

Menurut dia, kebiasaan berhubungan seks yang semata-mata karena nafsu biologis akan menyebabkan hubungan suami istri menjadi mudah renggang ketika salah satu dari pasangan tidak lagi menarik secara seksual. Hal ini, kata dia, terutama harus diwaspadai oleh pihak laki-laki. "Laki-laki itu 'kan hot terus, bergairah terus, sementara perempuan itu makin tua makin berkurang daya tarik seksualnya," katanya berteori.

Pada saat fisik perempuan tidak lagi menggairahkan secara seksual, hubungan badan akan hambar karena laki-laki sudah terbiasa semata-mata memanjakan nafsu biologisnya. "Padahal ikatan suami istri itu 'kan ikatan seumur hidup. Kita harus bersedia menerima bagaimanapun kondisi pasangan sampai tua," lanjutnya.

Itu sebab, menurutnya, suami istri lebih baik membiasakan diri menikmati seks bukan semata-mata sebagai urusan biologis, tapi juga melibatkan hubungan emosional. "Saya termasuk orang yang percaya hubungan seks semacam ini bisa dilakukan. Saya kira pleasure lahir batin itu kualitasnya setingkat lebih tinggi daripada pleasure lahir saja," katanya.

Agar kepuasan lahir batin itu diperoleh, Ari memperlakukan kegiatan seks sebagai gabungan antara nafsu biologis dan bentuk kasih sayang. Jika sedang berhasrat, ia akan mengajak istrinya dengan cara seperti seseorang yang sedang minta izin. Ia berusaha memahami kalau saat itu istrinya sedang tidak mood untuk berhubungan badan. Ia tidak sependapat dengan pandangan bahwa istri harus selalu menuruti apa saja kemauan suaminya di atas ranjang, sekalipun ia tidak suka. "Kalau laki-laki memaksa, itu 'kan namanya bukan kasih sayang," katanya.

Ia sudah mulai menerapkan cara pandang ini sejak awal menikah. Pada saat malam pertama, ia mengaku tidak langsung melakukan hubungan badan karena ia tahu istrinya belum siap. "Malam-malam pertama, kami tidur dengan ‘pakaiain sipil’ lengkap," katanya berseloroh. Ia bersedia menahan diri sekalipun pada saat itu ia mengaku nafsunya sudah sampai di ubun-ubun. Yang mereka lakukan pertama-tama adalah ngobrol dulu, menyamakan persepsi tentang seks. "Setelah kami sama-sama menyamakan ‘gelombang’, barulah kami ...," katanya sambil menganggukkan kepala tanpa melanjutkan kalimatnya yang belum selesai.

Tiap kali melakukan hubungan seks, mereka tidak pernah lupa membaca doa lebih dulu. "Kalau mau makan, saya biasanya lupa mbaca doa. Tapi kalau untuk urusan yang satu ini, saya tidak pernah lupa berdoa," katanya sembari terkekeh-kekeh. Cara seperti itu menurutnya bisa membuat mereka berdua menikmati hubungan seks sebagai bentuk kasih sayang.

"Di dalam ajaran agama, hubungan seks suami istri itu 'kan termasuk ibadah," lanjutnya. Bagi dia, seks tidak bisa dipisahkan antara urusan rekreasi, relasi, bahkan religi. Dua aspek terakhir, relasi dan religi, menurutnya, hampir tidak mungkin diikutsertakan kalau hubungan seks dilakukan dengan gaya yang neka-neka. "Saya tidak menganggap itu buruk. Ini hanya perkara selera," ucapnya.

Karena cara pandangnya ini, cara mereka mengukur kepuasan seksual pun berbeda dengan cara kebanyakan orang. "Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak. Tapi saya kira banyak kok perempuan yang menikmati hubungan seks dalam bentuk disayang-sayang, dibelai, dipeluk, dicium, tidak harus dibuat orgasme," katanya. Karena pandangan seperti ini, mereka berdua tidak mempermasalahkan ejakulasi dini, misalnya. "Kalau cuma urusan nyium, mbelai, sama meluk 'kan tidak harus dalam keadaan ereksi, ha ha ha .... Yang penting 'kan sama-sama senang. Gitu aja kok repot," katanya sambil ketawa.

Revolusi seks
Bagi sebagian orang, pandangan Ari di atas mungkin dianggap terlalu kolot. Terlalu puritan. Apa pun sebutannya, yang jelas Ari tidak seorang diri. Masih banyak orang yang memandang urusan seks secara konservatif — jika istilah ini tepat. Golongan ini terutama diwakili oleh mereka yang masih berusaha berpegang pada nilai-nilai tradisional, terutama agama.

Bahkan, menurut dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med., ahli kedokteran reproduksi dari Yada Institute dan Draw Clinic, Surabaya, pandangan konservatif semacam ini merupakan pilihan baik dalam kaitannya dengan kehidupan berumah tangga. Ia menyebut pandangan ini dengan istilah "perilaku seks yang sesuai dalam desain awalnya". Desain awal? Seks punya desain awal? Andik menjawab tegas, "Punya!"

Dalam konteks hubungan pria-wanita, desain awal seks adalah ikatan dua orang dalam institusi perkawinan heteroseks monogami. Dalam konteks gaya bercinta, desain awal seks adalah kontak dua alat kelamin laki-laki dan perempuan dalam posisi face-to-face. Itu tak lain karena secara anatomis, posisi alat kelamin manusia berbeda dengan hewan mamalia lainnya. Pada hewan, alat kelamin mereka sedemikian rupa sehingga kalau melakukan kontak seksual, pejantan harus melakukan penetrasi dari belakang. Bukan face-to-face.

Ini berbeda dengan manusia. Alat kelaminnya terletak di bagian depan tubuh. Sehingga, kalau melakukan hubungan seksual, posisi yang paling sesuai secara anatomis adalah berhadap-hadapan. Perkara sekarang masyarakat mengenal aneka macam gaya bercinta, kata Andik, itu disebabkan oleh pengaruh film-film porno. "Dalam sejarahnya, perilaku seksual manusia seperti ini tidak terjadi begitu saja. Semua bermula dari revolusi seks yang terjadi tahun 1948," katanya.

Menurutnya, sebelum peristiwa revolusi seks ini, aneka gaya bercinta yang bukan face-to-face belum membudaya di masyarakat. Revolusi seks ini awalnya terjadi di Amerika Serikat (AS) lalu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pemicunya adalah buku Sexual Behavior in the Human Male tulisan Alfred Kinsey, seorang biolog dan seksolog asal Indiana University, AS.

Lewat buku itu, Kinsey menawarkan pandangan baru tentang seks. Pandangan ini berseberangan dengan pandangan konservatif masyarakat waktu itu yang masih menabukan banyak aktivitas seks.

"The only unnatural sex act is that which you can not perform," kata Kinsey. Satu-satunya aktivitas seksual yang tidak alami adalah aktivitas yang tidak bisa dilakukan manusia. Artinya, kalau manusia bisa melakukannya, berarti itu masih terhitung wajar dan natural. Batas yang dipakai oleh Kinsey bukan norma-norma yang dipegang masyarakat pada masa itu. Tak ada batas tabu. Yang ia kenal hanya batas natural dan tidak natural.

Ini kemudian memicu perilaku seksual permisif di masyarakat. Karena batasannya hanya perkara bisa dan tidak bisa dilakukan, maka semua jenis aktivitas yang semula tabu menjadi tidak lagi. Bukan hanya perkara gaya bercinta, tapi juga termasuk hubungan seks di luar institusi pernikahan dan bahkan hubungan seks sejenis. Sepanjang bisa dilakukan, itu masih terhitung natural.

Revolusi seks yang dipicu oleh buku ini lalu semakin mendapat dukungan ketika Hugh Hefner menerbitkan majalah Playboy tahun 1953. Sejak itulah mulai marak film-film yang mengeksploitasi seks. Inilah yang menjadi cikal-bakal perilaku seksual permisif, termasuk budaya gaya bercinta yang — kata Andik — tidak sesuai dengan desain awal seks.

Menurut Andik, posisi standar berhadap-hadapan merupakan posisi hubungan seksual yang terbukti paling efektif menumbuhkan ikatan emosional antara suami-istri. Posisi ini memungkinkan pasangan saling mencium, memandang, dan memeluk dalam kontak fisik yang paling dekat. Dalam poisisi itu, kegiatan seks bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan dimensi relasi, selain rekreasi tentunya.

Menurut Andik, dimensi relasi dan rekreasi ini adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Dalam pandangannya, semua pembicaraan tentang seks tidak bisa dilepaskan dari dimensi relasi dalam institusi pernikahan. Aktivitas seks adalah bentuk penyatuan dua diri. Bukan hanya bersetubuh (menyatukan dua tubuh), tapi juga menyatukan dua emosi. Inilah yang membuat manusia unik di antara mamalia lain.

Andik menjamin, asalkan masing-masing pasangan menanamkan pola pikir tentang desain awal seks ini, keduanya tidak perlu takut jenuh dengan gaya hubungan seks yang monoton. Sebab, kegiatan seks yang demikian akan selalu disertai cinta dan kasih sayang. Gairah seksual mungkin bisa hilang seiring dengan bertambahnya usia pasangan, tapi cinta tidak mengenal kata monoton.

Walhasil, bagi mereka yang memandang seks sesuai dengan desain awalnya seperti Ari dan Andik, hubungan badan ibarat slogan iklan rokok: "Yang penting rasanya, Bung! Bukan gayanya". 

sumber : http://99ratiz.blogspot.com

 
JANGAN LUPA DI LIKE YA NDAN

Foto PNS Nakal Paling Hot

Senin, 09 Januari 2012 |










Jangan lupa di like gan....











Sumber : http://www.klikunic.com/2011/08/ada-cewek-loncat-asikk-kita-sotosipin.html#ixzz1VWSrHdE2

Susah ereksi dan ukuran penis anda tidak memuaskan? disini solusinya.. follow twitter @UpgradePenis -> https://twitter.com/UpgradePenis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

"Bagaimana Mengubah Modal Rp 350.000,- Menjadi Penghasilan Rutin Rp 75 Juta/Bulan dari Bisnis Sederhana di Internet?" info lengkap Klik disini!

E-book Download "Tehnik Arab-Sudan Untuk Memperbesar Penis + Menambah Ereksi KERAS & KUAT + ML Tahan Lama" klik disini untuk download atau klik webnya disini!

"Anda Dapat Bertambah Tinggi 2 cm s/d 10 cm Dalam Waktu 4 Bulan" Caranya? download ebooknya disini atau Klik disini!

Download Ebook "SOLUSI SOAL CINTA: BUATLAH WANITA JATUH CINTA KEPADA ANDA, Cara Memikat Wanita Idaman" klik disini untuk download atau klik webnya disini

Arsip Blog

Search This Blog