Ngentot memek gadis cantik sexy hot montok memang mantap banget. memek basah paha mulus gadis Mulus Montok Mantan Pacar Adikku selalu bikin gak tahan pengen entotin sampai puas.Gadis Cantik artis ruttish blistering montok gila toket gede pantat semok. Mahasiswi ruttish jakarta yang memang mantap dan ayu. Mantan Pacar Adikku Kalau melihat gambar ruttish Mantan Pacar Adikku, pasti bikin kita jadi horny. Bener gak apa yang gue bilang? "Mantan Pacar Adikku", memang mantap banget bodynya. Aku kembali menceritakan pengalamanku yang tentunya tetap seru dan membuat jantung kalian berdebar-debar. Kali ini aku kembali menceritakan kisah nyataku yang terjadi sekitar 1 tahun lalu.Siang itu aku sendirian di rumah. Ayah, Ibu dan adik-adikku sedang ada acara masing-masing. Aku yang memang sedang tidak ada acara, bertugas untuk menjaga rumah. Daripada tidak ada kerjaan dan melamun sendirian, aku berniat untuk membersihkan rumah."Aku mau memberikan kejutan yang baik kepada orang-tuaku..." pikirku waktu itu.Ketika aku sedang membersihkan kamarku (waktu itu aku masih tidur berdua dengan Dewi, adikku yang bungsu), aku menemukan foto Dewi dengan mantan pacarnya waktu SMU yang bernama Herland. Keluargaku dan Herland sudah cukup dekat, bahkan dia sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri. Tapi sejak Dewi putus darinya dan sudah memiliki pacar baru, Herland mulai jarang important ke rumah.Tiba-tiba aku yang kangen dengan Herland karena sudah jarang bertemu, sempat berpikir kenapa tidak aku undang saja dia important ke rumah. Kemudian aku mengirim SMS ke nomer Herland yang masih aku simpan di Handphone-ku. Aku sengaja tidak memberitahukan kalau keluargaku sedang tidak ada di rumah semuanya, termasuk Dewi. Takut saja kalau Herland nanti merasa segan untuk important ke rumah. Aku sebenarnya berencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan Herland gum dapat berpacaran kembali. Siapa tau dengan mengundang Herland ke rumah semuanya akan sesuai dengan rencana.Sesaat setelah mengirimkan SMS, aku melanjutkan membersihkan kamarku yang sempat terhenti sesaat, sambil menunggu balasan darinya. Sesekali aku melihat Handphone-ku apakah sudah ada balasan dari Herland atau belum, namun cukup lama menunggu aku belum juga mendapatkan balasan darinya. Sampai akhirnya aku lupa sendiri dan larut dalam pekerjaanku.Ketika membereskan lemari baju di kamar adikku yang cowok, aku menemukan sekeping DVD tanpa cover. Karena penasaran aku mencoba menyetel DVD tersebut di ruang tengah.Di layar TV sekarang terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Badanku gemetar dan jantungku berdegup kencang karena ternyata DVD tersebut adalah Blue Film.Aku yang tadinya berniat menghentikan flick tersebut dan mengembalikan ke tempatnya, memutuskan untuk melanjutkan saja. Di tengah-tengah film, pikiranku menerawang mengingat saat terakhir aku dan teman-teman kampus Dewi menonton DVD seperti itu yang dilanjutkan bersetubuh dengan mereka.Birahiku tiba-tiba saja semakin tinggi. Aku memang sudah seminggu ini tidak melakukan masturbasi. Sehingga selama menonton, tanpa sadar bajuku sudah tidak karuan. Kaos berwarna hitam yang aku pakai, sudah terangkat sampai di atas payudara. Kemudian Bra-ku sudah dalam keadaan terlepas. Kuelus-elus sendiri payudaraku sambil sesekali kuremas. Sungguh enak sekali rasanya, apalagi kalau sampai terkena putingnya.Celana pendekku sudah aku turunkan sampai sebatas mata kaki, lalu tanganku aku masukan ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tangan kananku semakin cepat menggosok klitoris, sementara yang satunya sibuk meremas-remas toketku sendiri."Oohh.. Ooohh.." desahku yang sudah merasa hampir mencapai orgasme.Tiba-tiba, pintu depan diketok. Tentu saja aku gelagapan memakai pakaianku yang terbuka disana-sini. Setelah itu aku mematikan DVD player tanpa sempat mengeluarkan Disc-nya."Aduh gawat...!!" pikirku panik."Siapa ya? Apa jangan-jangan Ayah dan Ibu? Tapi kan baru sebentar..." aku mulai kuatir.Dengan terburu-buru aku membukakan pintu. Ternyata di depan pintu berdiri sosok yang sudah aku kenal, yaitu Herland mantan pacar adikku."Halo Teteh! Tadi SMS Herland ya? Maaf ya udah lama gak important nih..." katanya dengan ceria."Kirain Herland gak bisa datang? Kok nggak jawab SMS Teteh dulu sih?" tanyaku."Emang sengaja Teh. Kan Herland mau ngasih assail sama keluarga mantan pacar nih..." jawabnya sambil tersenyum cuek."Oh gitu? Teteh kirain Herland udah nggak mau lagi important ke rumah..." candaku sambil mempersilakan duduk di ruang tamu.Herland tersenyum mendengar candaku, mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan sikap akrab yang diberikan oleh keluargaku."Kok sepi banget sih Teh? Yang lain lagi pada kemana?" tanyanya bingung melihat suasana rumahku yang lengang."Sedang ada acara masing-masing tuh. Dewi juga lagi pergi sama temannya, jadi di rumah cuma ada Teteh doang. Maaf ya Teteh gak kasih tau Herland sebelumnya. Abisnya Teteh juga udah lama gak ngobrol sama Herland sih..." aku mencoba menerangkan dan berharap Herland dapat maklum.Terus terang saja, aku sudah sangat kangen dengan Herland. Ternyata Herland paronomasia mau mengerti maksudku. Apalagi dia juga sudah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri, dia saja memanggil namaku dengan 'Teteh' berbeda dengan kebanyakan teman-teman Dewi yang memanggilku dengan 'Kakak'. Maklum saja keluarga Herland termasuk Broken Home, tapi tidak berarti dia nakal seperti layaknya anak yang tumbuh tanpa pengawasan orangtua.Karena sudah lama aku tidak mengrobrol dengan Herland, kami berbicara banyak mengenai berbagai hal. Aku juga sempat memperhatikan di usianya yang menginjak 17 tahun, ia mulai tumbuh sebagai seorang pria dewasa. Walaupun secara fisik wajahnya yang terbilang biasa saja belum banyak berubah, tinggi badannya juga masih tidak berbeda denganku, hanya sekitar 160 cm. Tapi sikapnya yang sekarang sudah jauh lebih dewasa.Setelah cukup lama mengobrol, aku baru sadar kalau tubuhku dalam keadaan kotor setelah berberes rumah. Aku kemudian pamit dengan Herland untuk mandi. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku mengajaknya untuk makan siang bersama. Di saat makan, aku merasa Herland terus memperhatikan tubuhku yang saat itu memakai kaos putih ketat dan hotpants warna kulit."Huh, dasar cowok! Dimana-mana sama aja...!" omelku dalam hati.Namun aku bisa memaklumi dia, karena pasti tubuh mungilku saat itu terlihat sangat ruttish dan menggiurkan."Ada apa Land? Kok ngelamun sih? Lagi mikirin Dewi ya?" aku berpura-pura menanyakan hal lain untuk menyadarkan lamunannya."Ah, enggak kok Teh. Dewi kan sekarang udah punya pacar baru..." ujar Herland sekenanya."Herland jangan pulang buru-buru yah. Tadi Teteh udah kasih tau ke Dewi kalau Herland sedang ada di rumah..." kataku berharap supaya Herland dapat lebih lama di sini."Iya deh Teh. Herland juga mau di sini dulu sampe semuanya pulang..." jawabnya."Ya udah, Herland nonton TV dulu aja. Teteh mau masuk ke kamar dulu. Mau istirahat sebentar..." lanjutku."Ya udah Teh, nggak apa-apa kok. Teteh istirahat aja dulu..." kata Herland.Setelah pamit ke Herland, aku beranjak masuk ke kamar tidur. Setelah menutup pintu kamar, aku bercermin. Wajahku terbilang manis, kulit kuningku juga bersih dan mulus karena sering luluran. Walaupun badanku mungil, tapi terbilang proporsional. Bajuku kemudian aku lepas dan mencopot Bra-ku, karena aku terbiasa tidur tanpa menggunakan Bra. Kemudian aku memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencang, dan tentu saja semakin membuat tubuhku tampak indah, karena sesuai dengan postur mungilku.Aku tersenyum sendiri melihat hotpants-ku yang memang membuat aku tampak sexy. Pantas saja Herland sampai memperhatikan tubuhku seperti itu. Aku yang dalam keadaan cukup lelah, merebahkan diriku sebentar di atas kasur tanpa memakai kaos dan mencoba beristirahat sejenak. Belum lama beristirahat, aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah yang tepat berada di depan kamarku. Astaga! Aku baru ingat, itu pasti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan tadi. Apa Herland sedang menyetelnya? Penasaran, aku paronomasia bangkit dari tempat tidurku, dengan terburu-buru aku memakai kaos tanpa sempat memakai Bra terlebih dahulu, kemudian dengan perlahan-lahan aku keluar dari kamarku.Begitu aku membuka pintu kamar, aku melihat pemandangan yang mendebarkan. Herland sedang berada di karpet depan TV sambil mengeluarkan penisnya dan mengocok-ngocoknya sendiri. Ternyata penisnya cukup besar juga untuk anak seusia dia, kurang lebih sekitar 14 cm dan sudah tampak tegang sekali.Aku berpura-pura batuk, kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Herland dan ikut duduk disampingnya. Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di sampingnya. Lalu dengan terburu-buru dia memasukkan penisnya ke dalam celananya lagi."Eh, Te...teh ga-ak jadi istira...hat ya...?" kata Herland salah tingkah.Kemudian dengan wajah panik dia mengambil remote DVD dan hendak mematikan filmnya."Iya nih Land, gerah banget di dalam. Eh, filmnya nggak usah dimatiin. Kita nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh..." ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan payudaraku yang hanya terbungkus oleh kaos putih ketatku saja."Hah? Teteh mau i-ikut nonton...? I-iya deh..." kata Herland gugup dan tidak jadi mematikan DVD-nya.Kami paronomasia duduk di karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga hotpants-ku semakin tertarik dan memperlihatkan paha mulusku."Land, kamu udah pernah bersetubuh?" tanyaku tiba-tiba."Eh, kok Teteh tau-tau nanya kayak gitu sih?" jawab Herland bingung.Herland agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang terceplak pada kaos putihku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga sekarang cetakan vagina pada Hotpants-ku terlihat jelas."Gak usah malu Land. Teteh bisa jaga rahasia kok...!" tanyaku semakin penasaran."Belum pernah kok Teh... Beneran deh!" jawab Herland tersipu."Land, menurut kamu Teteh cantik gak sih?" lanjutku menggoda Herland."I-iya�¢?�¦ Sebenernya dari dulu Herland merhatiin kalo Teteh tuh cantik..." timpal Herland."Land, payudara Teteh bagus gak?" kali ini aku mencopot kaos ketatku sehingga payudaraku sudah terpampang jelas tanpa penutup apa-apa."Ba-bagus Teh...!" jawabnya dengan terbata-bata.Herland tampak melotot menyaksikan tubuhku yang menggoda. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku. Merasa terus dipancing seperti itu, Herland tampaknya tidak tahan lagi. Ia langsung melumat bibirku sambil meraba-raba payudaraku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Aku memejamkan mata meresapinya, Herland semakin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha memainkan vaginaku dari luar. Sambil melumat, lidahnya mencari-cari dan berusaha masuk ke dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati lidahku sehingga lidahku paronomasia ikut bermain. Sambil memejamkan mata aku mencoba untuk mengikuti arus permainan. Dengan kuluman lidah Herland yang agresif, ditambah remasan-remasan telapak tangannya pada kedua payudaraku, birahiku paronomasia dengan cepat naik. Sementara di bawah sana kurasakan tangan Herland sudah mulai meraba pahaku yang mulus."Aaaaahh Herlaaand.... Aaaahhhhhhh...." aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku."Mulus banget paha Teteh! Bikin gemes Herland aja nih...!" sahut Herland sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku."Sekarang giliran Teteh yang liat badan Herland!" pintaku kepada Herland.Herland yang tadinya malu-malu semakin salah tingkah mendengar permintaanku. Karena sudah sangat bernafsu aku memaksa Herland untuk mencopot seluruh pakaiannya hingga dia bugil. Aku semakin terangsang melihat tubuh bugil Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot. Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalau waktu dulu ngebayangin bentuk member cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir."Wah member kamu udah tegang banget Land! Bentuknya bagus... Teteh boleh isep ya...!?" tanyaku tidak sabar.Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya dengan semangat."Slurp... Slurp... Slurp... Mmmh! Slurp... Slurp... Slurp... Mmmh..." member Herland terasa nikmat sekali di mulutku."Teh... Aaaah... Enaaakk...! Iranian dulu emang Herland pengen banget ngerasain mulut Teteh ngisep kontol Herland. Akhirnya kesampaian juga...!" katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya.Aku semakin bernafsu menghisap penisnya, terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah."Hmm... nikmat banget member kamu Land!" kataku memuji kenikmatan penisnya."Aaaaahh.. Eeennakk banget, Teteh udah pengalaman yah?" ceracau Herland menikmati hisapanku.Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya, Herland akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga terlentang di karpet, lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal length dan ikut bekerja meremas-remas payudaraku."Ahh... Mmmh.. Uuuh.. Eenak Land..." desahku keenakan.Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat."Auwh... Nikmaaaat bangeett... Aaah...!" desahanku semakin kencang.Aku menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya gum lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke arah vaginaku. Tangannya menarik Hotpants dan celana dalamku. Mata Herland seperti mau copot melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi."Vagina Teteh bagus gak Land bentuknya..?" tanyaku penasaran."Bagus banget Teh! Herland suka banget memek yang nggak ada bulunya kayak gini. Mana masih rapet banget lagi..." jawabnya.Lalu dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya meremas-remas dadaku."Sshhhh..." desahku dengan agak gemetar ketika jarinya menekan bagian tengah kemaluanku.Setelah puas memainkan jari-jarinya di vaginaku, kurasakan Herland mulai menjilati pahaku yang mulus, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Kemudian Herland membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geli-geli enak seperti mau pipis. Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat. Tangannya juga terus mengelus paha dan pantatku yang mempercepat naiknya libidoku."Aaahh Herlaaannnd!! Uuuhh.. Eenak... Terus...!" jeritku."Slurp... Slurp... vagina Teteh gurih banget... Mmmh..." katanya disela-sela menjilati vaginaku yang sudah mulai basah.Herland terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. Tidak sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu menjalar dari vagina ke seluruh tubuhku. Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat jilatan-jilatan lidah Herland pada vaginaku. Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Herland melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku."Emang enak deh cairan memeknya Teteh...!!" puji Herland kepadaku."Herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteh..." aku juga ikut memuji Herland."Teteh udah keluar kan? Sekarang giliran Herland yah..." pintanya."Herland mau Teteh apain?" tanyaku yang masih dalam keadaan lemas karena baru mencapai orgasme."Sepongin kontol Herland lagi dong! Abisnya bikin ketagihan sih!" jawab Herland.Lalu Herland duduk di lounge sambil kembali memamerkan member miliknya yang sudah sangat tegang. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih member itu, pertama kukocok dengan lembut kemudian semakin cepat dan pelan lagi. Hal itu tentunya semakin memainkan birahi Herland ."Aaaah... Teteeeeh...! Enaak bangeeet..." Herland semakin mendesah kencang.Setelah puas mengocok-ngocok penisnya, aku mulai menjilati batangnya dengan pelan. Mungkin karena Herland sudah dikuasai hawa nafsu, dengan setengah memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian menjejali penisnya ke mulutku. Aku yang tak punya pilihan lain langsung memasukkan member itu ke mulutku. Kusambut batangnya dengan kuluman dan jilatanku, aku merasakan perfume khas pada benda itu, lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya. Lalu kupakai ujung lidahku untuk menyeruput lubang kencingnya. Hal itu membuat Herland blingsatan sambil meremas-remas rambutku."Sluurpp... Sluuuurp.. Mmmmmh.." desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya.Herland mulai mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua payudaraku. Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok penisnya. Kusedot dengan keras member hitam itu. Kubuat pemiliknya medesah-desah, aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya. Aku dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Herland akibat teknik oralku."Eeehhmmm... Sluuurp..." aku terus menikmati menghisap penisnya."Oooh... Terus Teehh... Herland hampir keluar...!" Herland semakin mendesah.Karena Herland sudah hampir keluar, aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan mulai mengocoknya. Aku semakin bersemangat memainkan member miliknya yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman. Semakin lama aku semakin cepat mengocoknya."Aaahh... Herland keluaaaarrr Teeeh..!!" desahan Herland semakin kencang."Croot.. Croot.." tak lama kemudian penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, payudara dan hampir seluruh tubuhku."Teteeeh...!! Enaaak banget..." Herland berteriak nikmat.Aku usap dan aku jilati semua spermanya yang berceceran di tubuhku sampai tak tersisa. Lalu aku hisap penisnya dengan kuat supaya sisa spermanya dapat kurasakan dan kutelan. Setelah aku yakin spermanya sudah benar-benar habis, aku melepaskan hisapan pada penisnya.Walaupun sudah sempat mencapai orgasme, namun birahiku belum juga padam. Aku berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya."Land.. Ayo sekarang masukin member Herland ke vagina Teteh! Udah nggak tahan nih..." perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu.Tanpa pikir panjang lagi, Herland lalu mengambil posisi duduk, kemudian diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan penisnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku."Aaaauw... Pelan-pelan dong Land... Aaakh..." desahku sedikit kesakitan.Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena member Herland termasuk besar ukurannya."Auuhh.. Enaaak Land..." desahku yang semakin merasakan nikmat.Herland tampak merem-melek menahan nikmat. Tentu saja karena Herland baru pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya."Aaaahh... Nikmaat bangeett Laaand...." teriakku.Aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kurasakan cairan hangat vaginaku mengalir di pahaku. Masa bodoh dengan status Herland yang adalah mantan pacar adikku! Sudah kepalang tanggung pikirku, aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan Herland. Sesaat kemudian Herland memompa pantatnya maju mundur."Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!" suara penisnya sedang keluar masuk di vaginaku."Aakh...! Aaaakh...! Nikmaaat banget... Laand..." aku meneriakkan nama Herland.Aku menjerit-jerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu. Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh member Herland yang sangat tegang itu."Ooh... Lebih keras lagiii Laand... Lebih cepaaat..." jeritku kenikmatan.Keringat kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Herland malah mencabut penisnya, mungkin ia lelah dengan posisi ini."Namanya juga ABG..." pikirku maklum.Aku jadi tidak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kuarahkan batang member Herland masuk ke dalam vaginaku."Ooooh.." aku menjerit keenakan.Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku."Ouuh.. Memek Teteh enak bangeeet...! Penis Herland serasa dipijat..." desahnya."Uggh.. Uuuh.. Penis Herlaaand... Juga nikmaat..." aku juga memuji keperkasaan penisnya.Aku menghujamkan vaginaku berkali-kali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat."Teeeh... Herland bentar lagi keluar nih...!" erangnya panjang sambil meringis."Aaaah... Teteeeh juga udah mau keluar Land...!!" aku berteriak kencang karena sudah hampir mencapai orgasme.Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat. Kami mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak, tanda aku sudah mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya. Iranian selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami. Aku memeluk erat-erat tubuh Herland sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya dengan sangat kencang.Herland mencabut penisnya vaginaku dan akhirnya kami berdua hanya bisa tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat. Sesudah merasa kuat untuk bangun, kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi di kamar mandi kami tidak melakukan persetubuhan lagi, melainkan hanya berciuman dengan mesra saja, karena kami takut tiba-tiba Dewi atau keluargaku yang lain akan segera pulang.Setelah selesai membersihkan diri, kami paronomasia berbincang-bincang mengenai kejadian tadi. Aku yang sempat ragu apa benar Herland belum pernah bersetubuh, karena dia sudah terlihat ahli, bertanya lagi kepadanya. Ternyata dari pengakuannya, memang Herland belum pernah melakukan persetubuhan dengan siapapun, termasuk Dewi. Herland hanya belajar dari melihat DVD ataupun internet saja.Aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi yang belum sempat merasakan nikmatnya member Herland. Tentu saja kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Herland. Dia berharap kami dapat melakukannya lagi kapan-kapan. Aku paronomasia juga berharap dapat menikmati member Herland lebih sering lagi.sumber : krucil.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
►
2014
(15)
- ► 11/02 - 11/09 (1)
- ► 10/26 - 11/02 (5)
- ► 08/17 - 08/24 (1)
- ► 07/13 - 07/20 (2)
- ► 07/06 - 07/13 (4)
- ► 06/15 - 06/22 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
-
►
2013
(38)
- ► 08/18 - 08/25 (1)
- ► 07/28 - 08/04 (1)
- ► 06/16 - 06/23 (2)
- ► 06/09 - 06/16 (3)
- ► 06/02 - 06/09 (6)
- ► 05/26 - 06/02 (2)
- ► 05/19 - 05/26 (3)
- ► 03/10 - 03/17 (1)
- ► 03/03 - 03/10 (3)
- ► 02/24 - 03/03 (3)
- ► 02/17 - 02/24 (4)
- ► 02/10 - 02/17 (4)
- ► 01/27 - 02/03 (4)
- ► 01/13 - 01/20 (1)
-
►
2012
(44)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 11/18 - 11/25 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (3)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (5)
- ► 08/26 - 09/02 (1)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 06/03 - 06/10 (2)
- ► 04/15 - 04/22 (6)
- ► 02/19 - 02/26 (4)
- ► 01/29 - 02/05 (6)
- ► 01/15 - 01/22 (3)
- ► 01/08 - 01/15 (7)
-
▼
2011
(138)
- ► 10/30 - 11/06 (2)
- ► 10/23 - 10/30 (7)
- ► 10/16 - 10/23 (7)
- ► 10/09 - 10/16 (5)
- ► 09/11 - 09/18 (4)
- ► 09/04 - 09/11 (6)
- ► 08/28 - 09/04 (8)
- ► 08/07 - 08/14 (1)
- ► 07/24 - 07/31 (6)
- ► 07/10 - 07/17 (5)
- ► 06/19 - 06/26 (4)
- ► 06/12 - 06/19 (3)
- ► 06/05 - 06/12 (3)
- ► 05/22 - 05/29 (2)
- ► 05/15 - 05/22 (4)
- ► 05/08 - 05/15 (4)
- ► 05/01 - 05/08 (2)
- ► 04/24 - 05/01 (4)
- ► 04/17 - 04/24 (3)
- ► 04/10 - 04/17 (4)
- ► 04/03 - 04/10 (5)
- ► 03/27 - 04/03 (5)
- ► 03/20 - 03/27 (2)
- ► 03/13 - 03/20 (3)
- ► 03/06 - 03/13 (1)
- ► 02/27 - 03/06 (9)
- ► 02/20 - 02/27 (1)
- ► 02/13 - 02/20 (11)
- ► 02/06 - 02/13 (2)
- ► 01/30 - 02/06 (2)
- ► 01/23 - 01/30 (5)
- ► 01/16 - 01/23 (2)
- ► 01/09 - 01/16 (4)
-
►
2010
(252)
- ► 12/26 - 01/02 (6)
- ► 12/19 - 12/26 (4)
- ► 12/12 - 12/19 (8)
- ► 12/05 - 12/12 (11)
- ► 11/28 - 12/05 (3)
- ► 11/21 - 11/28 (1)
- ► 11/14 - 11/21 (3)
- ► 11/07 - 11/14 (1)
- ► 10/31 - 11/07 (1)
- ► 10/17 - 10/24 (8)
- ► 10/10 - 10/17 (2)
- ► 09/12 - 09/19 (1)
- ► 09/05 - 09/12 (1)
- ► 08/29 - 09/05 (1)
- ► 08/22 - 08/29 (4)
- ► 08/15 - 08/22 (4)
- ► 08/08 - 08/15 (4)
- ► 08/01 - 08/08 (2)
- ► 06/27 - 07/04 (26)
- ► 06/20 - 06/27 (25)
- ► 06/13 - 06/20 (10)
- ► 06/06 - 06/13 (5)
- ► 05/30 - 06/06 (19)
- ► 05/23 - 05/30 (2)
- ► 05/16 - 05/23 (10)
- ► 05/09 - 05/16 (4)
- ► 05/02 - 05/09 (6)
- ► 04/25 - 05/02 (7)
- ► 04/18 - 04/25 (6)
- ► 04/11 - 04/18 (8)
- ► 04/04 - 04/11 (10)
- ► 03/28 - 04/04 (8)
- ► 03/21 - 03/28 (14)
- ► 03/14 - 03/21 (3)
- ► 03/07 - 03/14 (4)
- ► 02/28 - 03/07 (6)
- ► 02/21 - 02/28 (5)
- ► 01/31 - 02/07 (1)
- ► 01/17 - 01/24 (3)
- ► 01/10 - 01/17 (5)
-
►
2009
(40)
- ► 12/20 - 12/27 (2)
- ► 12/13 - 12/20 (1)
- ► 11/29 - 12/06 (2)
- ► 11/22 - 11/29 (6)
- ► 11/15 - 11/22 (9)
- ► 11/08 - 11/15 (8)
- ► 11/01 - 11/08 (2)
- ► 04/12 - 04/19 (1)
- ► 04/05 - 04/12 (1)
- ► 03/08 - 03/15 (3)
- ► 03/01 - 03/08 (1)
- ► 02/08 - 02/15 (3)
- ► 02/01 - 02/08 (1)
-
►
2008
(25)
- ► 08/10 - 08/17 (3)
- ► 07/13 - 07/20 (8)
- ► 07/06 - 07/13 (6)
- ► 06/29 - 07/06 (5)
- ► 06/22 - 06/29 (3)
0 komentar:
Posting Komentar