Zona malam "Orangtua mana yang tak pernah mengatakan putrinya cantik. Namun kebiasaan memuji cantik di depan anak bisa merugikan. Pesan yang terkandung dalam pujian tersebut bisa membuatnya berpikir penampilan yang paling utama.
Menurut Lisa Bloom, penulis buku "Think:Straight Talk For Women To Stay Smart In A Dumbed-Down World", obsesi orangtua dengan memuji penampilan putri kecilnya bisa mengajarkan sebuah pesan yang buruk. "Kita mengatakan kepada mereka bahwa penampilan lebih penting dari apapun," katanya.
Menurutnya, budaya hasutan dengan obsesi penampilan itulah yang diklaim bertanggung jawab dalam memicu kecemasan orangtua dengan meningkatnya masalah psikologis, Kamis (28/7). Ia menasihati para orangtua untuk mengontrol diri terlibat dalam obrolan tentang gaun cantik dengan putri kecil mereka. Dan segala sesuatu yang mungkin terlihat tidak membahayakan harga diri anak kita, sebenarnya itulah yang merusak persepsi putri kita.
Sebuah survei BBC telah menemukan bahwa enam dari sepuluh anak berusia delapan sampai 12 tahun berpikir, menjadi lebih kurus lebih bahagia, dan penelitian oleh Girl Guiding London telah menemukan bahwa perempuan di bawah umur sepuluh tahun sering mengaitkan kebahagiaan dengan tampilan tubuh. Bahkan operasi payudara pada remaja meningkat 150 persen dari tahun ke tahun.
Terkadang bombardir kata-kata 'cantik' juga sering dilontarkan orang-orang saat mengajak putri kita jalan-jalan. Namun kita tidak bisa melindungi putri kita dari kenyataan itu, tapi seorang psikolog Susie Orbach mengatakan ada trik yang bisa dilakukan orangtua.
"Ketika orang lain mengatakan "dia begitu cantik", kita bisa sependapat. Tetapi juga perlu menambahkan bahwa dia juga hebat dalam lompat tali, lari, atau bermain drum".
"Atau bicara juga tentang aspek karakternya sehingga cantik cukup diakui, tetapi bukan yang menjadi utama".
Psikolog Dr Sandra Wheatley juga menyetujuinya. "Memang alami mendandani anak perempuan menjadi feminin dan tidak ada yang salah dengan itu-selama fokus Anda selamanya tidak ke arah sana".
Menurut Lisa Bloom, penulis buku "Think:Straight Talk For Women To Stay Smart In A Dumbed-Down World", obsesi orangtua dengan memuji penampilan putri kecilnya bisa mengajarkan sebuah pesan yang buruk. "Kita mengatakan kepada mereka bahwa penampilan lebih penting dari apapun," katanya.
Menurutnya, budaya hasutan dengan obsesi penampilan itulah yang diklaim bertanggung jawab dalam memicu kecemasan orangtua dengan meningkatnya masalah psikologis, Kamis (28/7). Ia menasihati para orangtua untuk mengontrol diri terlibat dalam obrolan tentang gaun cantik dengan putri kecil mereka. Dan segala sesuatu yang mungkin terlihat tidak membahayakan harga diri anak kita, sebenarnya itulah yang merusak persepsi putri kita.
Sebuah survei BBC telah menemukan bahwa enam dari sepuluh anak berusia delapan sampai 12 tahun berpikir, menjadi lebih kurus lebih bahagia, dan penelitian oleh Girl Guiding London telah menemukan bahwa perempuan di bawah umur sepuluh tahun sering mengaitkan kebahagiaan dengan tampilan tubuh. Bahkan operasi payudara pada remaja meningkat 150 persen dari tahun ke tahun.
Terkadang bombardir kata-kata 'cantik' juga sering dilontarkan orang-orang saat mengajak putri kita jalan-jalan. Namun kita tidak bisa melindungi putri kita dari kenyataan itu, tapi seorang psikolog Susie Orbach mengatakan ada trik yang bisa dilakukan orangtua.
"Ketika orang lain mengatakan "dia begitu cantik", kita bisa sependapat. Tetapi juga perlu menambahkan bahwa dia juga hebat dalam lompat tali, lari, atau bermain drum".
"Atau bicara juga tentang aspek karakternya sehingga cantik cukup diakui, tetapi bukan yang menjadi utama".
Psikolog Dr Sandra Wheatley juga menyetujuinya. "Memang alami mendandani anak perempuan menjadi feminin dan tidak ada yang salah dengan itu-selama fokus Anda selamanya tidak ke arah sana".
Jangan lupa di like gan....
0 komentar:
Posting Komentar