JAKARTA _ Fasilitas taman kota untuk umum memang menjadi ciri khas bagi kota besar. Pasalnya, taman adalah sarana untuk bersosialisasi antar masyarakat dan tempat untuk sekadar melepas kepenatan dengan rutinitas kota.
Namun, di Jakarta taman mulai langka. Geografisnya yang luas dan padatnya penduduk tidak seimbang dengan fasilitas taman yang tersedia. Alhasil, sebagian masyarakat pun terpaksa harus melepas penat di tempat lain, salah satunya fly over atau jalan layang.
Bisa disaksikan, hampir seluruh jalan layang di Jakarta kerap digunakan warga di luar fungsi. Ada yang menggunakannya untuk mengais rezeki dengan cara berjualan, ada yang berkumpul (kongkow) dengan teman-temannya, bahkan ada pula yang berkencan dengan kekasihnya.
Seperti yang terjadi di jalan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur, hampir setiap malam para ABG dan pedagang memenuhi pinggiran fly over. Mereka nampak asyik dengan aktivitasnya tanpa memikirkan acaman dari kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
"Saya berjualan di sini karena banyak pengunjung. Apalagi kalau malam Minggu, yang nongkrong atau yang pacaran bisa sampai subuh," kata seorang pedagang minuman di jalan layang Pasar Rebo.
Menurut dia, tempat tersebut selalu aman dari razia aparat. Karena itu, berkumpul di jalan layang Pasar Rebo seakan menjadi rutinitas warga setempat. Agus hanyalah satu dari puluhan pedagang lain yang mengais rezeki di fly over Pasar Rebo.
Komentar lain disampaikan salah satu pengunjung bernama Aji (20). Pria yang kedapatan sedang asyik menikmati pemandangan Jakarta dari atas bersama sang kekasih mengaku tak takut dengan resiko nongkrong di jalan layang. Bahkan, Aji kerap berkencan dengan kekasihnya di tempat tersebut hampir setiap akhir pekan.
"Di sini tak perlu keluar uang banyak, kalau nongkrong di mall kan dompet bisa jebol. Saya sih pengennya nongkrong di taman, tapi tamannya nggak ada. Seharusnya pemerintah menyediakan taman untuk masyarakat dong," kritiknya.
Adapun lokasi fly over yang menjadi tempat kencan dan berkumpul anak muda di Jakarta antara lain; jalan layang Pasar Rebo, jalan layang Kalibata, jalan layang Cakung, jalan layang Buaran, jalan layang Tanah Abang, jalan layang Kebayoran Lama.
Pertanyaannya, apakah pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta melihat kondisi warga seperti ini? Apakah taman yang didambakan baru akan tersedia setelah korban di fly over berjatuhan? Atau masa bodoh dengan impian warga selama ini? Lagi-lagi, masyarakat hanya bisa berharap.