JIKA talak sudah jatuh dan disahkan oleh Pengadilan Agama, putuslah hak dan kewajiban lelaki pada bekas istrinya. Tapi Nasiri, 50, dari Pidie (Aceh) ini lain. Ny. Cut Zahro, 45, bukan lagi istrinya, dia masih mau minta “jatah”. Warga yang memergoki langsung memandikannya dalam air comberan!
Ketika masih menjadi suami istri, suami bisa minta “jatah” kapan saja dan di mana saja pada istri, kalau perlu sambil minum Coca Cola. Tapi saat talak satu sudah jatuh, yang tadinya halal menjadi haram dilakukan. Apa lagi yang talak tiga, untuk kembali bisa halal, mantan istri tersebut harus dinikah dulu oleh lelaki lain. Setelah diceraikan, baru dia bisa nikahi lagi itu bekas istri sehingga jadi halalan tayiban.
Tapi Nasiri dari Keude Tangse, Pidie, mau gampangnya saja. Mentang-mentang Cut Zahro adalah bekas istri sendiri, dia merasa boleh “mengunjungi” kapan saja dan dari mana saja, karena dia merasa wanita itu masih ladangnya juga. Tapi belum sampai keduanya berbuat, ketahuan warga. Nah, Nasiri yang sempat kabur dikejar dan begitu dapat segera dimandikan di depan kantor polisi.
Entah apa penyebabnya, pasangan bahagia Nasiri – Cut Zahro bercerai 6 bulan lalu, yang sudah disahkan oleh Pengadilan Agama Pidie. Karena dalam kondisi emosi, si lelaki berfikir: buang satu wanita, akan datang 1000 wanita yang siap dinikahinya. Tapi nyatanya, jangankan seribu, satu saja tak ada wanita pengganti yang mau dijadikan istri Nasiri. Maklumlah, dia bukan lelaki tampan, tidak pula kaya. Kendala paling utama, dia juga sudah tergolong tua.
Lantaran tak ada yang datang, Nasiri mencoba mendatangi dan mendekati sejumlah wanita. Tapi sial, tak satupun yang bersedia jadi istri dia. Semua menolak, dengan alasan: “Enaknya nggak seberapa, tapi harus sengsara cari makan sendiri. Ogah ah….!”
Sebagai lelaki normal, seminggu saja puasa wanita sudah kelimpungan, apa lagi ini sampai 6 bulan. Kepala Nasiri pun jadi cekot-cekot. Katanya kalau sudah puasa, nafsu bisa diturunkan dan dikendalikan, tapi kenapa ini malah semakin menggebu? Kenapa ya, sudah menggigit paha ayam goreng saat berbuka, kok masih juga membayangkan ……paha seorang wanita?
Rupanya Nasiri sudah tak mampu lagi mengendalikan gejolak rindu wanitanya. Lantaran tak ada lagi tokoh alternatif, sebelum sahur diam-diam dan tanpa malu-malu dia mengendap-ngendap mendatangi rumah bekas istrinya, yang memang masih tinggal satu desa. Tapi sial, rupanya gerak-gerik Nasiri terpantau oleh para tetangga yang sibuk mempersiapkan sahur. Maka sejumlah orang pun mendobrak rumah Ny. Cut Zahro.
Mungkin karena kasihan, atau dia sendiri juga kepengin, Cut Zahara siap hendak melayani hasrat bekas suami. Tapi belum juga kesampaian, mendadak terdengar pintu digedor-gedor orang. Buyarlah konsentrasinya. Nasiri menyelamatkan diri lompat jendela. Tapi masa terus memburunya. Tanpa makan waktu lama dia berhasil ditangkap dan dibawa ke Polsek Tangse. Sebelum diserahkan petugas, Nasiri diceburkan ke got dan dimandaikan bak kerbau.
Dalam kondisi basah kuyup dan bau, Nasir hanya diperiksa sebentar. Karena belum ada ditemukan bukti mesum, akhirnya dilepaskan dan dipersilakan pulang. Seminggu sekali diwajibkan lapur, untuk memantau apakah dia masih mau mengulangi usaha kejahatannya, atau tidak.
Pulang sono, mumpung waktu imsak belum tiba.
0 komentar:
Posting Komentar